Puasa, bagian dari ibadah yang harus
dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan agama, sesudah pernyataan
imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan perintah puasa. Betapa
pentingnya berpuasa sehingga Allah menempatkan posisi hamba-Nya yang berpuasa
dengan posisi yang istimewa. ''Puasa itu untuk-Ku. Tidak ada yang tahu. Dan Aku
akan memberi pahala semau-Ku.''
Keistimewaan itu sudah barang tentu ada tujuan
Allah agar mendapatkan hikmah pada dirinya, yaitu kesehatan dan sekaligus
kebahagiaan. Janji Allah diberikan kepada orang yang berpuasa ditegaskan dengan
sabda Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim:
''Berpuasalah maka anda akan sehat.'' Dengan berpuasa akan sehat jasmani,
rohani dan hubungan sosial.
1. Manfaat bagi Kesehatan Badan (jasmani). Tidak
seorang pun ahli medis baik muslim maupun non muslim yang meragukan manfaat
puasa bagi kesehatan manusia. Dalam buku yang berjudul ''Pemeliharaan Kesehatan
dalam Islam'' oleh Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran
Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan puasa sangat berguna bagi kesehatan.
Antara lain:
a) Puasa memperkecil sirkulasi darah sebagai
perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit
serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya. Menurutnya curah jantung dalam
mendistribusikan darah keseluruh pembuluh darah akan membuat sirkulasi darah
menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung untuk beristirahat, setelah
bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa akan memberi kesempatan pada jantung
untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan sel-selnya.
b) Puasa memberi kesempatan kepada alat-alat
pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung
dan usus beristirahat selama beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus memberi
kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan luka yang ada sehingga dapat menutup
rapat. Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga asam amoniak, glukosa
dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel usus tidak mampu lagi
membuat komposisi glikogen, protein dan kolesterol. Disamping dari segi
makanan, dari segi gerak (olah raga), dalam bulan puasa banyak sekali gerakan
yang dilakukan terutama lewat pergi ibadah.
2. Manfaat bagi Kesehatan Rohani (Mental).
Perasaan (mental) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Mendapat
rasa senang, gembira, rasa puas serta bahagia, merupakan tujuan bermacam-macam
ikhtiar manusia sehari-hari.
Bila seseorang menangani gangguan kesehatan,
tidak boleh hanya memperhatikan gangguan badaniah saja, tetapi sekaligus segi
kejiwaan dan sosial budayanya. Rohani datang dari Allah, maka kebahagiaan hanya
akan didapat apabila makin dekat kepada pencipta-Nya.
Di dalam bulan puasa disunahkan untuk makin
berdekat diri dengan Allah SWT baik lewat shalat, membaca Alquran, zikir,
berdoa, istighfar, dan qiyamul lail. Selama sebulan secara terus-menerus akan
membuat rohani makin sehat, jiwa makin tenang. Dengan memperbanyak ingat kepada
Allah, makin yakin bahwa semua yang ada datang dari Allah dan akan kembali
kepada-Nya jua. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah antara lain:
- ''Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi
orang-orang yang khusyuk.'' (QS:Al Baqarah 45).
- ''Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali merugi.'' (QS:Al-Isra'
82)
- ''Orang-orang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah
hati menjadi tenteram.'' (QS:Ar-Ra'd 28).
- ''Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada
Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah
hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.''(QS:Al Fajr 27-30).
3. Manfaat Puasa bagi hubungan sosial. Dalam
mengajarkan nilai ibadah itu adalah terwujudnya keseimbangan antara cinta kepada
Allah dan cinta kepada manusia. Demikian juga nilai ibadah puasa, tidak hanya
terjalinnya hubungan yang semakin dekat kepada Allah, tetapi juga semakin dekat
dengan sesamanya.
Makin seringnya beribadah bersama, bersama
keluarga, tetangga, dan masyarakat sekeliling, maka makin kenal akan sesamanya,
makin menyadari kebutuhan hidup bermasyarakat. Makin timbul keinginan berbagi
rahmat bersama-sama di dunia dan makin ingin bersama-sama masuk surga.
Pahala nilai shodaqoh berlipat ganda termasuk
memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa. Menyakiti hati orang lain dan
aneka gangguan terhadap sesamanya sangat dianjurkan untuk ditinggalkan. Kalau
tidak maka nilai puasa seseorang sangatlah rendah. Hal ini dijelaskan di dalam
firman Allah SWT:
''Hai orang-orang beriman, belanjakanlah (di
jalan Allah) sebagian dari rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafa'at. Dan oang-orang kafir
itulah orang-orang yang zalim.''(QS:Al Baqarah 254)
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah
bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah
kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.''(QS:Al Hujurat 10) ''Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya
langit dan bumi dan disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang bebuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila
melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah,
lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui.''(QS Al Imran 133-135).
0 komentar:
Posting Komentar
thank you for your comment (شكرا)