Selasa, 17 April 2012

Selasa, April 17, 2012

ULUMUL HADITS

Pengertian Ulumul Hadits
“Ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang sabda, perbuatan, pengakuan Nabi Muhammad saw, beserta dasar penyandarannya dan ilmu pengetahuan untuk membedakan keshahihan, kehasanan dan kedla’ifannya, baik pada matan maupun sanadnya”.

Ilmu hadits dibagi menjadi dua:
1.   Ilmu hadits riwayah adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara penukilan, pemeliharaan dan apa-apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun pengakuan Nabi.

Obyek ilmu hadits riwayah adalah bagaimana cara menerima, menyampaikan kepada orang lain sampai kepada periwayatan suatu hadits.

Faedah mempelajari ilmu ini adalah untuk menghindari adanya kemungkinan salah kutip terhadap apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw.

Perintis ilmu riwayah adalah Muhammad bin Syihab az-Zuhri (w. 124 H).

2.   Ilmu hadits dirayah adalah ilmu yang berisi tentang kaedah-kaedah untuk mengetahui keadaan sanad, matan, cara-cara menerima dan menyampaikan hadits, sifat-sifat rawi dsb.

Obyek ilmu ini adalah meneliti kelakuan para rawi dan keadaan sanad serta matannya.

Faedah mempelajari ilmu ini adalah untuk menetapkan dapat diterima atau ditolaknya suatu hadits.

Perintis ilmu ini adalah Abu Muhammad ar-Ramahhurmuzy (w. 360 H), Abu Abdillah an-Naisabury (321-405 H), Abu Nu’aim al-Ashfihany (336-430 H), al-Khathib Abu Bakar al-Bagdady (w. 463 H).

Cabang ilmu hadits yang obyeknya berpangkal pada sanad antara lain:
1.   Ilmu rijalul hadits, ilmu untuk mengetahui para perawi hadits dalam kapasitasnya mereka sebagai perawi hadits.
2.   Ilmu tabaqatur ruwah, ilmu untuk mengetahui para perawi hadits yang berkaitan dengan usaha periwayatan mereka terhadap hadits.
3.   Ilmu tarikh rijalul hadits, ilmu yang membahas keadaan dan sejarah kehidupan para rawi.
4.   Ilmu jarh wa ta’dil, ilmu yang membahas tentang para perawi hadits dari segi yang dapat menunjukkan keadaan mereka, baik yang dapat mencacatkan maupun membersihkan mereka.


Cabang ilmu hadits yang obyeknya berpangkal pada matan antara lain:
1.   Ilmu gharibul hadits, ilmu untuk menerangkan makna yang terdapat pada lafazd-lafazd hadits yang jauh dan sulit dipahami, karena lafazd itu jarang digunakan.
2.   Ilmu asbabul wurudil hadits, ilmu yang membahas tentang sebab-sebab Nabi Muhammad saw menuturkan sabdanya (sebab lahirnya hadits).
3.   Ilmu Tawarikhul matan, ilmu yang membahas tentang kapan hadits itu diucapkan atau perbuatan itu dilakukan  Rasulullah saw.
4.   Ilmu nasikh wa mansukh, ilmu yang membahas hadits-hadits yang berlawanan yang tidak dapat dipertemukan dengan ketetapan bahwa yang datang terdahulu disebut mansukh dan yang datang belakangan disebut nasikh.
5.   Ilmu talfiqul hadits, ilmu yang membahas hadits-hadits yang menurut lahirnya saling bertentangan, karena adanya kemungkinan dapat dikompromikan, baik dengan cara men-taqyid terhadap hadits yang mutlak atau men-takhsis terhadap yang umum atau dengan cara membawanya kepada beberapa kejadian yang relevan dengan hadits.

Adapun cabang ilmu hadits yang berpangkal pada sanad dan matan ialah ilmu ‘ilalul hadits, ilmu yang membahas kecacatan suatu hadits.
(Tulisan ini disampaikan dalam perkuliahan Ulumul Hadis oleh dosen FAI-UMS. bapak Nurul Huda) 





0 komentar:

Posting Komentar

thank you for your comment (شكرا)

  • Assalamu'alaikum wahai saudaraku kaum muslimin
  • Blog ini diperuntukkan sebagai media menyebarkan ilmu
  • Perjuangan menuju kemuliaan