Jumat, 11 Mei 2012

Jumat, Mei 11, 2012

ILMU ASBABUN NUZUL

Pengertian Asbabun Nuzul
Secara bahasa Asbabun Nuzul terdiri dari dua kata, yaitu: Asbab, jamak dari sabab yang berarti sebab atau latar belakang, dan nuzul berarti turun.
       Sedangkan secara istilah, M Hasbi ash Shiddieqy mengartikan asbabun nuzul sebagai kejadian yang karenanya diturunkannya al-Qur’an untuk menerangkan hukumnya pada saat kejadian al-Qur’an diturunkan serta membicarakan sebab turunnya, baik secara langsung maupun kemudian lantaran suatu hikmah.
       Subhi shalih menyatakan bahwa asbabun nuzul itu berkenaan dengan sesuatu yang menjadi sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban atau sebagai penjelasan yang turunkan pada waktu terjadinya suatu peristiwa.
       Az-Zarqani berpendapat, asbabun nuzul adalah keterangan mengenai suatu ayat atau rangkaian ayat yang berisi tentang sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu kasus pada waktu kejadiannya.
       Pengertian di atas dapat disimpulkan: pertama, suatu ayat turun ketika terjadi suatu peristiwa. Kedua, suatu ayat turun apabila Rasulullah ditanya tentang suatu hal, maka turunlah ayat al-Qur’an yang menerangkan hukumnya.

Pembagian Asbabun Nuzul
Sebab-sebab turun ayat berdasarkan peristiwa ada tiga macam:
pertama, peristiwa berupa pertengkaran. Contoh: perselisihan antara segolongan suku Aus dan segolongan suku Khazraj. Perselisihan itu timbul dari intrik yang ditiupkan orang Yahudi, sehingga menyebabkan turunnya QS Ali Imran ayat 100.
kedua, peristiwa berupa kesalahan yang serius. Contoh: peristiwa sahabat yang sedang mengimami shalat dalam kondisi mabuk sehingga salam membaca surat al-Kafirun. Ia membaca:
@è% $pkšr'¯»tƒ šcrãÏÿ»x6ø9$# ÇÊÈ Ißç6ôãr& $tB tbrßç7÷ès? ÇËÈ
Peristiwa tersebut menyebabkan turunnya QS an-Nisa ayat 43.
       Ketiga, peristiwa tersebut berupa cita-cita atau keinginan. Contoh: tentang harapan-harapan Umar bin khattab yang dikemukakan kepada Nabi. Kemudian turun ayat yang sesuai dengan yang diharapkan Umar. Umar pernah berkata: bagaimana sekiranya kita jadikan maqam Ibrahim sebagai tempat shalat, maka turunlah ayat: wattahidu min maqaami Ibrahiima musalla.
      
Sedangkan sebab turunnya ayat dalam bentuk pertanyaan ada tiga macam:
pertama, pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu hal pada masa lalu. Contoh: pertanyaan tentang Zul Kurnain.
Kedua,  pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang berlangsung pada waktu itu, contoh: pertanyaan tentang ruh.
Ketiga, pertanyaan yang berhubungan dengan peristiwa pada masa mendatang, contoh: pertanyaan tentang hari kiamat. Ketika Nabi ditanya oleh kaum Quraisy tentang beberapa hal di atas, Nabi menjawab: besok akan kuberitahu kamu, tanpa mengucapkan insya allah. Ternyata waktu turun terlambat (ada yang mengatakan 3 hari/15 hari/40 hari) sehingga Nabi kesulitan. Kemudian QS al-kahfi ayat 23-24 yang didalamnya terkandung pengarahan Allah kepada RasulNya tentang pengucapan insya allah.

Berdasarkan segi jumlah sebab dan ayat yang turun, Asbabun Nuzul dibagi menjadi dua:
Pertama, sebab turunnya lebih dari satu, sedang ayatnya turun satu.
Kedua, ayat yang turun lebih dari satu, sedang sebabnya hanya satu.
Jika ditemukan dua riwayat atau lebih tentang sebab turunnya ayat dan masing-masing menyebutkan suatu sebab yang jelas dan saling berbeda, maka kedua riwayat tersebut diteliti/ dianalisis. Permasalahannya ada empat, yaitu: pertama,  salah satu dari keduanya sahih dan lainnya tidak, maka yang diambil adalah yang sahih. Contoh: turunnya surat wa dhuha……. Kedua, keduanya sahih, akan tetapi salah satu diantaranya mempunyai penguat, maka diambil yang kuat. Contoh: pertanyaan tentang ruh. Ketiga, keduanya sahih dan sama-sama tidak mempunyai penguat (murajjih), namun dapat dikompromikan. Contoh: tentang tuduhan suami kepada isteri berbuat zina (qazf) QS. an-Nur ayat 6. Keempat, keduanya sahih dan sama-sama tidak mempunyai penguat (murajjih) dan tidak mungkin mengambil keduanya sekaligus. Penyelesaiannya dengan menganggap berulang-ulangnya ayat itu turun sebanyak Asbabun Nuzul. Contoh: turunnya surat an-Nahl ayat….

Jika ayat yang turun lebih dari satu, sedangkan sebab nuzulnya cuma satu, maka yang demikian tidak menjadi masalah, karena tidak bertentangan dengan hikmah untuk meyakinkan manusia dan menjelaskan kebenaran.

Manfaat Mengetahui Asbabun Nuzul:
1.  Mengetahui rahasia dan tujuan Allah mensyari’atkan agama melalui al-Qur’an.
2.  Membantu memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya.
3.  Menolak dugaan adanya hashr (pembatas) dalam ayat yang menurut lahirnya mengandung hashr (pembatas).
4.  Mengkhususkan hukum berdasarkan sebab turunnya ayat.
5.  Sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hukum yang terkandung  dalam ayat tersebut.
6.  Dengan sebab nuzul,  diketahui orang yang ayat tertentu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran.
7.  Mempermudah dalam menghafal ayat-ayat al-Qur’an.
(Tulisan ini disampaikan dalam perkuliahan Ulumul Quran oleh dosen FAI-UMS. bapak Nurul Huda) 

0 komentar:

Posting Komentar

thank you for your comment (شكرا)

  • Assalamu'alaikum wahai saudaraku kaum muslimin
  • Blog ini diperuntukkan sebagai media menyebarkan ilmu
  • Perjuangan menuju kemuliaan