Kamis, 17 Mei 2012

Kamis, Mei 17, 2012

 ليس كل ما ثبت فى اللغة صح حمل ايات التنزيل عليه


Tidaklah semua makna yang terkandung dalam bahasa dapat digunakan untuk memahami ayat al-Qur`an.
Dalam memahami kandungan ayat al-qur`an tidaklah cukup hanya mengandalkan kepada makna bahasa saja. Tetapi harus juga mempertimbangkan latar belakan ayat tersebut (asbabun nuzul) dan juga siyaq (hubungan antar ayat setelah dan sebelumnya) ayat tersebut. Tanpa mempertimbangkan hal-hal tersebut dan hanya mengandalkan makna bahasa, sekalipun makna tersebut benar terdapat dalam bahasa Arab, tentu akan menimbulkan kesalahan fatal dalam penafsiran al-Quran.

Contohnya pemahaman terhdap QS. Ali Imran:39.
فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ (39)   
kata  (بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ ) dipahami secara bahasa yaitu perkataan Allah atau al-Qur`an. Tentu pemahaman semacam ini adalah salah karena tidak melihat kontek ayat ini. Kontek ayat ini adlah menarangkan tentang kenaiban nabi Yahya putra Zakaria, dimana Yahya ini nantinya akan membenarkan terhadap kenabian Isa yang disebut dengan Kalimatullah karena proses penciptaannya sama dengan Adam yaitu dengan perkataan Allah (كن فيكون ) jadilah maka jadilah Isa. Sebagaimana diterangkan dalam suarah Ali Imran: 59.
Tidaklah semua makna yang terkandung dalam bahasa dapat digunakan untuk memahami ayat al-Qur`an.

Tulisan ini disadur dan disampaikan dalam perkuliahan Qawaid Tafsir di Pondok Shabran oleh  Dr. Hasan el-Qudsy, M.A., M.Ed.

0 komentar:

Posting Komentar

thank you for your comment (شكرا)

  • Assalamu'alaikum wahai saudaraku kaum muslimin
  • Blog ini diperuntukkan sebagai media menyebarkan ilmu
  • Perjuangan menuju kemuliaan