Oleh: HARUN YAHYA
Laba-laba
pemancing (Dolomedes triton) termasuk makhluk hidup paling berbakat
dalam hal melakukan pekerjaan yang tampak sesulit berjalan di atas air.
Laba-laba ini benar-benar memperlihatkan keajaiban makhluk hidup dengan cara
berjalan di atas air yang mereka terapkan. Bagi laba-laba itu, permukaan air
layaknya lantai dansa.
Laba-laba
pemancing mengintai di sepanjang tepian kolam atau sungai, dan saat seekor
serangga jatuh ke permukaan air, mereka berlari menyeberanginya untuk menyergap
mangsa mereka. Selain itu, laba-laba itu juga bisa mencelupkan kaki mereka ke
bawah permukaan air dan menangkap berudu dan ikan kecil yang sedang berenang.
Hal pertama
yang harus dilakukan hewan-hewan dengan gaya hidup seperti itu adalah kemampuan
berpijak di atas permukaan air. Laba-laba pemancing memanfaatkan tegangan
permukaan air. Molekul-molekul air memiliki gaya tarik-menarik yang lebih besar
dibandingkan dengan molekul-molekul di udara. Daya tarik-menarik molekul ini
menjadikan permukaan air menyerupai lapisan karet. Ketika laba-laba meletakkan
kakinya di atas air, tekanan berbentuk lesung terbentuk di sekeliling kakinya,
dan air mendorong balik ke atas untuk meratakan kembali permukaannya.
Tegangan
permukaan bukanlah sebuah gaya berkekuatan besar: misalnya, jika Anda melempar
sebuah batu ke dalam air, batu itu akan segera tenggelam. Akan tetapi,
laba-laba berbobot ringan dan kaki-kakinya memiliki lapisan luar lilin yang
kedap air. Selain itu, mereka memiliki kaki yang panjang dan ini
memungkinkannya berdiri di atas permukaan air. Karena tegangan permukaan
menolak benda-benda di atas air dari titik terjauhnya, kaki yang panjang
berarti tegangan permukaan yang lebih besar. (Itulah mengapa sebatang jarum
tidak tenggelam tatkala diletakkan secara mendatar pada permukaan air).
Walaupun
tegangan permukaan memungkinkan laba-laba pemancing bertumpu di atas permukaan
air, tapi tegangan permukaan tidak memungkinkannya bergerak ke tempat lain.
Kaki berlapis lilin sang laba-laba tidak pula mencukupinya untuk berjalan di
atas permukaan air. Akan tetapi air menyediakan permukaan yang cukup licin bagi
laba-laba untuk bergerak di atasnya.
Laba-laba
Pemancing Melintas Dengan Mendayung
Laba-laba
pemancing menggunakan 3 cara gerak yang berbeda saat melintas di atas air.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert Suter dari Vassar College
memperlihatkan bahwa laba-laba mendayung di atas air dengan menggunakan lesung
yang dibuat kaki-kaki mereka di atas air. Ketika menggerakkan salah satu
kakinya ke arah belakang laba-laba pemancing juga mendorong lesungnya ke belakang
dengan kaki itu. Saat lesung ini bergerak, kaki laba-laba itu bertindak sebagai
dayung dan memberikan tenaga yang mendorong air dan sang laba-laba ke depan.
Selain itu, laba-laba itu menggunakan 2 kaki tengahnya dari 4 pasang kakinya
untuk mendayung. Kaki depan dan kaki belakang dibiarkan tidak bergerak.
Laba-laba menggunakan kaki-kaki ini untuk gerakan yang memungkinkan laba-laba
itu berada di atas permukaan air.
Kecepatan
laba-laba pemancing terbatas. Untuk meningkatkan kecepatan, seekor laba-laba membuat
lesung-lesung yang lebih dalam atau mendorong lesung-lesung itu ke belakang
dengan lebih cepat. Kedua cara ini memperbesar tekanan pada permukaan air, dan
setelah batas tertentu tekanan ini melebihi tegangan permukaan dan lesung itu
hancur.
Spesies
Laba-laba Yang Melompat Dan Berlayar
Ada bentuk
kedua dari cara-jalan yang dilakukan laba-laba. Apabila mereka harus berjalan
dengan kecepatan melebihi 1 meter per detik, laba-laba harus beralih ke cara
kedua ini. Mereka mengangkat kaki mereka hingga hampir tegak lurus, lalu
menjatuhkannya dengan cara sedemikian rupa untuk menembus air. Ketika laba-laba
mendorong kaki-kakinya ke bawah dan ke belakang, air melakukan reaksi
berlawanan dan mendorong laba-laba itu ke atas dan ke depan. Gerakan ke atas
mencegah laba-laba tenggelam, dan gerakan ke depan memungkinkannya bergerak
maju. Gaya berjalan ini sangat menyerupai cara yang digunakan kadal basilisk
ketika berlari di atas air.
Meskipun cara
berjalan ini agak sulit bagi laba-laba pemancing, akan tetapi laba-laba itu
melakukannya saat hendak menangkap mangsa, ketika harus bergerak cepat, atau
untuk meloloskan diri dari musuh. Dalam keadaan yang jauh lebih mendesak,
laba-laba itu beralih ke cara berjalan ketiga: berlayar…
Di saat ada
angin berhembus laba-laba pemancing kadangkala melambaikan kaki-kakinya ke arah
angin (laba-laba yang lebih kecil mengangkat seluruh tubuhnya), yang
menyebabkan angin mendorongnya seperti kapal layar. Karena air di bawah tubuh
laba-laba sangat licin, daya dorong terlemah mampu membawa laba-laba dari satu
tempat ke tempat lainnya.
Penciptaan
khusus dalam tubuh laba-laba pemancing dan aneka macam cara berjalan mereka
hanyalah sedikit contoh yang memperlihatkan keahlian mencipta yang tak
tertandingi serta pengetahuan mahatinggi dari Allah.
Sumber:
info@harunyahya.com
0 komentar:
Posting Komentar
thank you for your comment (شكرا)