Adnan
Oktar dikenal sebagai seorang penulis dengan nama pena “Harun Yahya”. Beliau
adalah seorang ‘alim yang menghabiskan seluruh hidupnya untuk berdakwah
tentang keberadaan dan keesaan Allah dan keluhuran akhlaq Al Qur’an kepada
masyarakat. Berawal ketika masih duduk di bangku universitas, beliau telah
menggunakan setiap saat dalam hidupnya demi dakwah ini dan tidak pernah takut
berhadapan dengan segala kesulitan yang merintangi jalan. Hingga kini, beliau
tetap berdiri kokoh, tegar dan sabar dalam menghadapi segala tekanan dan
fitnahan. Di bawah ini adalah sedikit dari perjalanan hidup Adnan Oktar, yan g
juga dikenal dengan nama pena Harun Yahya.
Adnan
Oktar dilahirkan pada tahun 1956 di Ankara dan dibesarkan di kota ini hingga
lulus SMU. Komitment beliau terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika beliau
duduk di bangku SMU. Pada periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang
Islam beliau dapatkan dari membaca berbagai buku-buku agama. Di samping itu,
beliau juga memperoleh pemahaman tentang fakta-fakta penting lain yang
kemudian beliau beritahukan kepada orang-orang di sekitarnya. Pada tahun
1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar
Sinan. Di masa inilah beliau mulai melaksanakan misi dakwah, menyeru manusia
kepada akhlaq yang baik dan memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang
munkar.
Masa-masa
di Universitas Mimar Sinan
Sejak
sebelum Adnan Oktar memulai kuliah di Universitas Mimar Sinan, Istanbul,
institusi pendidikan tersebut telah berada di bawah pengaruh berbagai
organisasi ilegal berhaluan Marxisme, sehingga pemikiran kekirian tampak
jelas mendominasi kampus. Setiap orang, apakah ia staf di sebuah fakultas
ataupun mahasiswa, adalah sosok materialis yang berpola pikir atheis.
Sungguh, para staf pengajar mengambil setiap kesempatan yang ada untuk
menyebarkan filsafat materialistik dan Darwinisme dalam kuliah-kuliah yang
mereka berikan kendatipun dua hal ini tidak ada hubungannya dengan topik
kuliah mereka. Dalam lingkungan dimana ajaran agama dan akhlaq tidak
dipedulikan dan sama sekali ditolak, Adnan Oktar menyeru orang-orang di
sekitar beliau kepada keesaan dan keberadaan Allah. Sebagaimana mungkin telah
dimaklumi, dalam kondisi demikian, Islam tidak diberi kesempatan untuk tumbuh
berkembang. Ibu beliau, Ny. Mediha Oktar, menuturkan bahwa pada masa itu
beliau hanya tidur beberapa jam saja di malam hari, sebagian besar sisa waktu
beliau gunakan untuk membaca, membuat catatan dan menyimpan kumpulan catatan
tersebut. Beliau membaca ratusan buku, termasuk karya-karya pokok tentang
Marxisme, komunisme dan filsafat materialistik, dan mempelajari buku-buku
ideologi kiri, termasuk karya-karya klasik ataupun literatur-literatur lain
yang jarang dibaca orang. Beliau meneliti karya-karya tersebut, menandai
bagian-bagian penting dan membuat catatan-catatan di bagian belakang buku
tersebut. Hal ini membuat beliau sangat tahu tentang filsafat-filsafat serta
ideologi-ideologi tersebut, jauh lebih tahu dibandingkan para pendukung
ideologi itu sendiri. Beliau juga melakukan riset yang mendalam tentang teori
evolusi yang dianggap sebagai landasan ilmiah dari ideologi-ideologi tersebut
dan mengumpulkan berbagai dokumen dan informasi yang berhubungan dengannya. Setelah
mengumpulkan informasi yang berlimpah tentang berbagai kebuntuan, kontradiksi
dan kebohongan yang terdapat dalam filsafat dan ideologi yang didasarkan atas
pengingkaran terhadap Allah ini; tanpa membuang-buang waktu lagi, Adnan Oktar
menggunakan informasi tersebut untuk menyebarkan fakta-fakta yang ada. Hampir
ke setiap orang, termasuk para mahasiswa dan staf pengajar di universitas,
beliau mendakwahkan keberadaan dan keesaan Allah, serta Al Qur’an, Kitab Suci
yang diwahyukan Allah, dengan menggunakan bukti-bukti saintifik. Di
tengah-tengah pembicaraan di kantin kampus, di koridor-koridor di saat jam
istirahat, seseorang dapat melihat beliau sedang menjelaskan kelemahan dan
kesalahan filsafat materialistik dan Marxisme dengan mengambil cuplikan dari buku-buku
yang menjadi referensi dari ideologi itu sendiri. Beliau memberikan perhatian
khusus kepada teori evolusi. Teori yang dimunculkan oleh kelompok tertentu
untuk melawan fakta penciptaan ini diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh
para mahasiswa universitas secara luas. Dengan menggunakan kedok sains, teori
tersebut sebenarnya bertujuan untuk meracuni dan menghancurkan akidah dan
akhlaq dari para pemuda tersebut. Seandainya makar jahat dari kebohongan
ilmiah ini tidak dibongkar, maka akan muncul generasi penerus yang sama
sekali tidak memiliki nilai-nilai spiritual, moral dan religius.
Karya
Pertama Tentang Teori Evolusi
Adnan
Oktar memusatkan usahanya dalam membuktikan kebohongan serta ancaman yang
terselubung dari teori evolusi tersebut. Karena teori evolusi disebarkan
dengan jalur ilmiah, beliau berpendapat bahwa sains merupakan sarana yang
paling tepat untuk membongkar kepalsuan dari dasar berpijak teori buatan ini.
Beliau mempersiapkan sebuah buku berjudul “Teori Evolusi”, sebuah rangkuman
dari penelitian dan pengkajian beliau yang dalam tentang teori evolusi.
Beliau menanggung sendiri semua biaya yang dikeluarkan untuk pencetakan dan
penggandaan buku tersebut dari uang hasi penjualan beberapa harta warisan
yang beliau terima dari keluarganya. Kemudian beliau membagi-bagikan
buku-buku tersebut secara gratis kepada para mahasiswa dan mendiskusikannya
dengan siapapun yang ditemuinya. Buku ini memuat ulasan yang sangat lengkap
yang membuktikan bahwa teori evolusi adalah sebuah kebohongan yang tidak logis
dan tidak memiliki nilai ilmiah sama sekali. Setiap orang yang berdiskusi
dengan beliau dapat dengan jelas memahami bahwa teori evolusi tidak memiliki
kebenaran ilmiah sedikitpun. Sehingga seseorang dapat dengan mudah memahami
fakta bahwa tak satu makhluk hidup pun yang dapat muncul di dunia ini secara
kebetulan kecuali dengan kehendak Allah. Namun sebagian mahasiswa yang taklid
secara buta terhadap pemikiran materialisme, kendatipun telah mengetahui
kebenaran, secara terang-terangan menyatakan pengingkaran mereka. Beberapa
diantara mereka sampai berani mengatakan: ”Bahkan seandainya saya melihat
Allah dengan mata kepala saya sendiri, saya akan tetap berperang melawan-Nya.”
Lebih dari itu, beberapa mahasiswa militan di universitas tersebut secara
terang-terangan mengancam Adnan Oktar dengan mengatakan bahwa nyawa beliau
dalam bahaya jika beliau tidak mau berhenti dari aktifitasnya. Namun semua
tekanan dan ancaman ini hanyalah membuat tekad Adnan Oktar semakin kuat dan
kokoh. Reaksi yang keras dan kekhawatiran dari kaum materialis dan atheis
adalah bukti yang nyata bahwa Adnan Oktar berada pada pihak yang benar. Di
universitas yang didominasi oleh kaum Marxis, dimana sering terjadi perbuatan
anarki, setiap hari puluhan orang mati terbunuh. Dalam kondisi yang demikian,
beliau secara terbuka mendakwahkan tentang keberadaan dan keesaan Allah serta
kemuliaan Al Qur’an. Di sebuah institusi pendidikan dimana orang-orang
menyembunyikan keimanan mereka, beliau secara rutin datang ke masjid Molla
dan melakukan sholat tanpa mengindahkan semua tanggapan dan ancaman yang
ditujukan kepadanya.
Ketakutan
Staf Pengajar Atheis
Adnan
Oktar selalu menghadiri kuliah-kuliah dengan membawa dokumen-dokumen
saintifik serta kumpulan riset-risetnya dan melakukan diskusi dengan para
staf pengajar mengenai filsafat materialistik dan teori evolusi. Pada saat
itu, ada dua orang staf pengajar yang tak henti-hentinya berbicara tentang
evolusi dan melakukan propaganda atheisme. Karenanya, dua orang ini menjadi
populer dan dihormati di kalangan para mahasiswa Marxis. Namun ketidakbecusan
dalam mempertahankan pendapat mereka dalam diskusi-diskusi mereka dengan
Adnan Oktar, ditambah dengan jawaban-jawaban yang tidak logis yang mereka
berikan telah secara gamblang memperlihatkan kegagalan dan kepalsuan dari
teori-teori yang mereka ajarkan kepada para mahasiswa.
Suatu hari setelah kuliah, satu dari staf pengajar ini melakukan diskusi
singkat namun cukup mengena dengan Adnan Oktar mengenai kebuntuan teori
evolusi. Pengajar ini tidak mampu memberikan penjelasan dan jawaban yang
masuk akal atas dokumen-dokumen saintifik dan penjelasan logis yang diberikan
Adnan Oktar. Segala yang ia dapat lakukan adalah tergopoh-gopoh meninggalkan
tempat itu. Kekalahannya dalam berdiskusi di hadapan mata para mahasiswa membuatnya
sangat terpukul. Semenjak itu, staf pengajar yang biasanya membuat
pembicaraan filsafat yang “serius” dan panjang dengan para mahasiswanya di
koridor-koridor setelah kuliah kini terlihat tergesa-gesa untuk menuju
kantornya agar tidak bertemu dengan Adnan Oktar. Sebagian besar dari para
mahasiswa Universitas Mimar Sinan pada masa itu mengetahui tentang hal ini.
Seorang
Diri Selama Tiga Tahun
Ketika
pertama kali mendakwahkan Islam di Universita Mimar Sinan, Adnan Oktar
hanyalah seorang diri. Selama lebih dari tiga tahun, tak seorang pun yang
menerima dakwah beliau. Orang-orang yang memiliki keyakinan yang sama dan
mendukung beliau secara penuh belum nampak ataupun menyertai beliau dalam
periode tersebut. Namun kurangnya dukungan tidak merubah komitmen beliau.
Beliau sadar bahwa Allah adalah satu-satunya Penolong dan beliau melakukan
ini semua demi mendapatkan keridhaan Allah. Kadang ada beberapa pemuda yang
mendengarkan dan setuju dengan ide beliau. Namun ini hanyalah sebatas
ketertarikan yang tidak pernah berkembang menjadi dukungan penuh. Tiga tahun
telah berlalu di Universitas Mimar Sinan dan dalam jangka waktu tersebut,
Adnan Oktar berusaha untuk menemukan orang-orang yang dapat memahami
keberadaan Allah. Ini adalah periode dimana beliau melakukan sebuah
perjuangan ideologi melawan Marxisme dan atheisme seorang diri dengan sarana
yang beliau miliki. Lama kelamaan para tokoh Marxis di kampus mulai
menghindari beliau. Merasa tak mampu membantah argumentasi saintifiknya
tentang teori evolusi dan Marxisme, mereka tak dapat melakukan apa-apa lagi
kecuali mencemooh dan mengkritik jenggot, pakaian serta cara hidup beliau.
Para
Pendukung Beliau Yang Pertama
Adnan
Oktar memperoleh nilai yang tinggi dalam tes masuk Universitas Mimar Sinan.
Beliau memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam bidang seni lukis. Beliau
dapat saja dengan mudah mengambil jurusan seni rupa dan mencapai karir hingga
puncaknya. Beliau mungkin saja berpikir, ”Pertama-tama biarlah saya mencapai
apa yang saya cita-citakan dan setelah itu baru saya akan mendakwahkan
Islam”; namun beliau tidak melakukannya. Beliau menghabiskan seluruh waktu,
energi dan sarana yang ada untuk tujuan yang satu. Ketiadaan pendukung selama
tahun-tahun ini sebenarnya dapat saja mendorong Adnan Oktar untuk berpikir
bahwa segala usahanya telah sia-sia dan lebih baik berhenti. Namun beliau
tidaklah demikian. Berbekal tekad dan komitmen, beliau terus berdakwah
menyebarkan kalimat Allah kepada orang-orang di sekitar beliau dengan
senantiasa mengingat perkataan Bediuzzaman Said Nursi, ”Yang dibutuhkan
bukanlah keahlian dalam mengumpulkan jumlah pendengar yang banyak, akan
tetapi bagaimana untuk mendapatkan keridhaan Allah”. Akhirnya di tahun 1982,
untuk pertama kali, beberapa mahasiswa baru Universitas Mimar Sinan
memutuskan untuk mendukung Adnan Oktar dalam dakwahnya. Seiring dengan
bergantinya bulan dan tahun, jumlah para pemuda yang sependapat dengan beliau
bertambah. Keajaiban dalam ciptaan Allah, kepalsuan pandangan-pandangan
golongan Marxis yang merupakan ideologi dominan waktu itu adalah tema utama
dari pembicaraan Adnan Oktar dengan para pemuda ini. Ambisi utama beliau
adalah untuk mengarahkan para pemuda tersebut agar menjadi orang-orang yang
terhormat. Dari tahun 1982 hingga 1984, sebuah kelompok yang beranggotakan
sekitar 20-30 orang telah terbentuk. Pada tahun 1984, beberapa pemuda yang
merupakan anak dari kalangan keluarga terhormat di Istanbul diperkenalkan
kepada beliau. Mereka berasal dari keluarga yang dikenal, memiliki kedudukan
serta status ekonomi yang tinggi dalam masyarakat. Selama berdiskusi dengan
Adnan Oktar, para pemuda ini memahami secara menyeluruh pentingnya
nilai-nilai akhlaq dan mulai merubah pola hidup mereka. Ketaatan mereka
terhadap akhlaq Islam sungguh membuat takjub masyarakat di sekitar mereka
tinggal. Selama dua tahun setelah tahun 1984, pembicaraan yang diadakan
bersama dengan para pemuda yang waktu itu masih duduk di bangku sekolah
menengah tingkat atas swasta di Istanbul berkisar masalah akhlaq. Selama
tahun-tahun ini, Adnan Oktar tidak lagi belajar di universitas Mimar Sinan.
Beliau terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah fakultas baru di Universitas
Istanbul, jurusan Filsafat. Para pemuda yang bertemu Adnan Oktar sangatlah
bersimpati kepada beliau dan sangat kagum atas perilaku, pandangan dan sikap
beliau yang santun. Oleh karena para pemuda ini juga memperkenalkan beliau
kepada teman-teman mereka, sejumlah besar siswa sekolah menengah tingkat atas
berkesempatan untuk bertemu dengan beliau. Nama beliau muncul untuk pertama
kali di majalah Nokta (Titik) pada tahun 1986 dan ini adalah kali pertama
beliau dikenal masyarakat luas.
Kemunculan
di Media Masa
Ihwal
tentang Adnan Oktar muncul sebagai berita utama pada majalah Nokta setelah
kunjungan Rusen Cakir, seorang koresponden majalah tersebut, ke sebuah masjid
dimana Adnan Oktar melakukan pertemuan dan diskusi dengan para rekannya.
Laporan yang di muat dengan judul “Pendukung setia dari kampus” ini berkisah
tentang Adnan Oktar dan cara beliau mengkomunikasikan pesan-pesan Islam
kepada para pemuda di sekelilingnya. Selama periode ini, banyak para
mahasiswa universitas, kebanyakan dari Universitas Bosphorus yang merupakan
salah satu universitas paling ternama di Turki, mulai berdatangan dan ikut
berdiskusi dengan Adnan Oktar. Hingga awal musim panas di tahun yang sama,
pihak media masa memuat laporan tentang Adnan Oktar hampir setiap hari.
Banyak surat kabar yang menampilkan nama beliau dalam judul laporan utama.
Keberhasilah Adnan Oktar dalam mendakwahkan pesan-pesan Islam kepada lapisan
masyarakat yang terkesan paling jauh dari agama sungguh mengejutkan kalangan
media masa.
Yahudi
dan Freemasonry
Ketika
itu, karya Adnan Oktar tentang Yahudi dan freemasonry sebentar lagi akan
diterbitkan. Adnan Oktar memusatkan kerja kerasnya untuk masalah yang satu
ini mengingat dalam Al Qur’an Allah memalingkan perhatian kita kepada kaum
Yahudi, salah satu musuh terbesar kaum mukmin. Dari penelitiannya, Oktar
sampai pada kesimpulan bahwa aktifitas Zionisme di negara Turki dilakukan
oleh freemasonry, sebuah kelompok rahasia. Ada pengaruh yang terselubung
namun meluas dari freemasonry pada kantor-kantor pemerintah, lembaga-lembaga
pendidikan tinggi, organisasi-organisasi politik dan media masa. Misi utama
mereka adalah untuk secara bertahap menjauhkan bangsa Turki dari nilai-nilai
spiritual, religius dan moral dan menjadikan mereka seperti binatang
sebagaimana yang tercantum dalam Taurat yang sudah diubah-ubah. Untuk
mencapai tujuan ini, pandangan para materialis, teori evolusi dan pola hidup
yang amoral dan bertentangan dengan agama disebarluaskan kepada masyarakat.
Para anggota freemasonry di semua lembaga pemerintahan, media masa dan
institusi pendidikan memegang kendali utama dalam melaksanakan indoktrinasi ini
secara besar-besaran. Inilah yang menyebabkan Adnan Oktar memusatkan
perhatiannya kepada masalah tersebut. Dengan melalui rintangan yang sangat
berat, akhirnya beliau berhasil mendapatkan publikasi-publikasi yang asli
dari kaum freemasonry yang sebenarnya dikhususkan untuk kalangan mereka
sendiri. Buku Yahudi dan Freemasonry diterbitkan pada periode ini dan
merupakan sebuah hasil dari penelitian yang mendalam dan terinci yang
dilakukan terhadap literatur-literatur asli freemasonry selama
bertahun-tahun. Penerbitan buku Yahudi dan freemasonry waktu itu menjadi
titik kulminasi bagi Adnan Oktar. Masyarakat luas mendapatkan akses ke
“dalam” freemasonry, sebuah organisasi yang melakukan aktifitasnya secara
rahasia. Buku ini membeberkan daftar anggota kuil-kuil Freemason, jabatan
tiap-tiap anggota dalam organisasi tersebut, daftar orang-orang Freemason
yang duduk dalam pemerintahan, berbagai perusahaan dan institusi Freemason,
aktifitas-aktifitas mereka, kekuatan ekonomi dan politik yang dipegang oleh
Freemason. Sumber utama dari segala informasi ini adalah publikasi asli dari
Freemason. Pendek kata, buku ini membongkar wajah gelap dari freemasonry,
yakni sebuah kelompok rahasia yang memiliki hubungan akrab dengan Zionisme.
Dalam buku tersebut, para pembaca dapat mengetahui tentang aktifitas
Freemason yang memiliki keterkaitan erat dengan cita-cita kaum Zionis,
struktur organisasi dan hirarki dari freemasonry, simbol-simbol dan
acara-acara ritual, hubungan antara freemasonry dan agama Yahudi, kitab
Taurat yang telah dirubah dan tradisi Kabbalah.
Kelompok
Freemasonry Mulai Menyerang
Terbongkarnya
bagian paling rahasia dari para freemasonry di hadapan umum tentunya tidak
disukai oleh para anggota organisasi terselubung ini. Di lain pihak, sebagian
keluarga-keluarga elit merasa terganggu dikarenakan anak-anak mereka mulai
merubah gaya hidup mereka dan mulai melaksanakan kewajiban-kewajiban agama.
Pada intinya, dua faktor inilah yang mendorong kaum Freemason berupaya untuk
menghentikan aktifitas Adnan Oktar.
Mulanya,
melalui “mediators” atau “pihak ketiga” mereka menawarkan sejumlah besar uang
kepada Adnan Oktar agar mau menghentikan penerbitan buku Yahudi dan
Freemasonry. Setelah mendapatkan jawaban “tidak”, mereka mulai mengancam
beliau. Setelah cara yang kedua ini pun gagal, mereka lalu menahan Adnan
Oktar dengan tuduhan melakukan tindak kriminal yang beliau sendiri tidak
pernah mengetahuinya. Berita yang beredar kemudian mengatakan bahwa alasan
beliau ditahan adalah karena perkataan beliau: ”Saya berasal dari suku bangsa
Ibrahim dan Turki” dalam wawancara yang dimuat di sebuah surat kabar. Di saat
yang bersamaan, laporan palsu, berita yang tidak ada buktinya dan fitnah
terhadap beliau mulai bermunculan di media masa. Sudah pasti bahwa kelompok
freemasonry menganggap beliau sebagai ancaman yang serius bagi eksistensi
mereka. Sebelum segala sesuatunya terlambat, mereka mengambil inisiatif untuk
menghentikan aktifitasnya.
Siksaan
di Rumah Sakit Jiwa
Adnan
Oktar dikurung di ruangan bersama para pasien penyakit jiwa yang berbahaya.
Rekan-rekannya hanya diperbolehkan menjenguknya 5 – 10 menit di balik jeruji
besi. Beliau seringkali mengingatkan kepada para penjenguknya, “Janganlah
khawatir, Allah bersama kita.”
Adnan
Oktar dikurung di ruangan bersama para pasien penyakit jiwa yang berbahaya.
Rekan-rekannya hanya diperbolehkan menjenguknya 5 – 10 menit di balik jeruji
besi. Beliau seringkali mengingatkan kepada para penjenguknya, “Janganlah
khawatir, Allah bersama kita.”
Adnan
Oktar mula-mula ditahan dan ditempatkan dalam sebuah penjara. Lalu, beliau
dipindahkan ke rumah sakit jiwa Bakirköy dan ditempatkan di bawah pengawasan
dengan alasan yang dibuat-buat, yakni bahwa secara mental beliau tidak sehat.
Dalam rumah sakit tersebut beiau di tempatkan di ruang 14A, sebuah bagian
khusus tempat tinggal pasien-pasien yang sangat berbahaya dan orang-orang
yang kebal hukuman. Pembunuhan adalah kejadian biasa bagi para pasien sakit
jiwa ini, sehingga Oktar diperkirakan akan menjadi korban dari salah seorang
di antara mereka. Untuk beberapa lama kaki beliau dirantai ke sebuah tempat
tidur dan beliau diperlakukan secara biadab. Secara paksa, beliau diberi obat
yang mengganggu kesadarannya. Di sisi lain, para sahabat beliau yang masih
muda yang secara diam-diam berhasil menjenguk dan melihatnya menyaksikan
bahwa beliau tidak pernah kehilangan komitmen dan semangat selama berada di
rumah sakit tersebut. Segala sesuatu yang beliau alami justru meningkatkan
komitmennya. Ekspresi wajah beliau yang terlihat dalam foto yang diambil di
depan jendela jeruji merupakan indikasi yang terang bahwa Adnan Oktar
bertekad untuk meneruskan perjuangannya. Oktar dimasukkan dalam penjara dan
rumah sakit jiwa secara keseluruhan selama 19 bulan untuk kemudian dinyatakan
terbukti tidak bersalah dan dibebaskan oleh pengadilan karena pernyataanya
terbukti tidak bersifat ofensif. Setelah dibebaskan, beliau melihat bahwa
selama berada di rumah sakit jiwa, jumlah pendukung dari kalangan muda
meningkat pesat. Sebagian dari mereka melihat beliau untuk pertama kali di
rumah sakit tersebut. Karena ada larangan mengunjungi beliau, mereka hanya
dapat melihatnya dibelakang jeruji besi rumah sakit. Pembicaraan yang
berlangsung beberapa menit yang mereka lakukan dengan Adnan Oktar di belakang
jeruji besi ini -seseorang hanya dapat pergi ke tempat tersebut dengan
memanjat pagar rumah sakit- membuat para pemuda ini memiliki rasa kecintaan
dan hormat yang mendalam terhadapnya.
Teori
Evolusi
Semenjak
tahun 1979, yakni ketika Adnan Oktar mulai mendakwahkan Islam, tujuan beliau
yang utama adalah membongkar wajah asli dari teori evolusi. Teori evolusi
selalu menjadi topik yang memiliki prioritas di atas yang lain. Dengan
kebulatan tekad, beliau melakukan aktifitas-aktifitasnya melawan Darwinisme.
Pada tahun 1986, beliau mengumpulkan semua hasil risetnya yang berharga
mengenai Darwinisme dalam buku: “Makhluk Hidup dan Evolusi”. Dengan
menggunakan sumber-sumber ilmiah, buku ini membeberkan kebuntuan teori
evolusi dan menyodorkan fakta penciptaan. Selama bertahun-tahun, buku
tersebut dijadikan rujukan utama anti-Darwinisme. Dalam tahun-tahun tersebut,
para pendukung Adnan Oktar juga memusatkan pekerjaan mereka dalam masalah
ini. Mereka mengerahkan segala upaya untuk memberitahukan kepada orang-orang
tentang kebohongan teori evolusi. Di kampus-kampus dan sekolah-sekolah,
penjelasan ilmiah tentang kebohongan teori Darwin disebar luaskan kepada para
pelajar. Hal ini merupakan kejutan besar bagi staf pengajar senior yang
meyakini secara buta ajaran Darwinisme. Ini adalah kali pertama dalam hidup
mereka menjumpai mahasiswa-mahasiswa yang tahu banyak tentang teori evolusi.
Yang membuat mereka terkejut, ternyata para pemuda ini mengetahui teori
tersebut lebih banyak dari mereka sendiri dan mempertahankan teori penciptaan
dengan argumen-argumen yang meyakinkan. Di beberapa universitas,
diselenggarakan konferensi tentang teori evolusi. Para mahasiswa dan staff
pengajar yang atheis yang antusias mengikuti konferensi ini merasa kecewa dan
terkejut dengan bukti-bukti ilmiah yang dibeberkan dalam konferensi tersebut.
Berita bahwa teori evolusi ternyata tidak terbukti secara ilmiah bahkan
tersebar di berbagai pameran buku, pusat-pusat kebudayaan hingga di
kendaraan-kendaraan umum. Ini hanyalah pembukaan dari kampanye yang sedianya
akan diadakan pada tahun 1998. Tujuan kampanye tersebut sangatlah jelas: untuk
menghapus teori evolusi dan materialisme dari sejarah.
Komunitas
Baru
Hingga
saat Adnan Oktar dibebaskan pada tahun 1988, kebanyakan dari teman-teman
beliau telah berada di bangku Universitas. Usaha Adnan Oktar untuk
menyebarkan pesan-pesan Islam dan nilai-nilai moral tidak lagi terbatas di
sekolah-sekolah. Saat itu adalah kali pertama ketika berbagai lapisan
masyarakat menerima pandangan-pandangan tersebut. Adnan Oktar dan
teman-temannya memikul tanggung jawab untuk mengingatkan para generasi muda
yang tidak memiliki tujuan hidup kecuali menikmati hidup mereka
sepuas-puasnya, bahwa mereka akan dimintai pertanggung jawaban atas segala
yang mereka perbuat dan pikirkan dan bahwa mereka pada akhirnya akan dihisab
di hadapan Allah. Oleh karena itu mereka menasehati para pemuda ini agar
merubah sikap dan perilaku hidup mereka dengan mengarahkan diri mereka sesuai
dengan kehendak Allah. Sungguh, beberapa dari mereka yang telah terjerumus
dalam kehidupan yang penuh kenistaan meninggalkan cara hidup yang merugikan
ini dan berubah menjadi orang-orang yang sadar dan penuh rasa tanggung jawab.
Sadar bahwa seseorang tidak akan pernah memperbaiki perilakunya sebagaimana
ajaran Islam tanpa keikhlasan, Adnan Oktar menasehati para pemuda yang
mengelilinginya agar menjadikan keridhaan Allah sebagai tujuan utama hidup
mereka. Beliau selalu berpesan bahwa setiap orang akan dihisab di hadapan
Allah dan oleh karenanya mereka hendaknya berperilaku sebaik mungkin dalam
kondisi apapun.
Lembaga
Riset Sains
Dua
tahun setelah beliau dibebaskan pada tahun 1988, Adnan Oktar meletakkan
landasan ideologi dari Lembaga Riset Sains (Science Research Foundation, SRF)
yang didirikan pada tahun 1990. Beliau menyelenggarakan diskusi-diskusi tenta
ng nilai-nilai moral dengan rekan-rekan beliau yang memiliki pandangan yang
sama. Pada masa inilah pijakan intelektual dari SRF dibentuk dengan
masukan-masukan dari Adnan Oktar. Akhirnya, pada bulan Januari 1990, Adnan
Oktar dan rekan-rekan mudanya mendirikan SRF untuk melaksanakan aktifitas
mereka melalui sebuah institusi dan agar dapat menjangkau masyarakat luas.
Lembaga ini memungkinkan diselenggarakannya beberapa aktifitas; anggota
lembaga tersebut menerbitkan buku-buku dan melakukan kajian kultural,
menyelenggarakan berbagai panel, diskusi dan konferensi untuk mempertahankan
dan menghidupkan nilai-nilai moral. Setelah pendirian lembaga tersebut,
sebuah penggerebekan besar dilakukan oleh polisi terhadap sekitar 100 orang
yang sedang menghadiri pertemuan rutin. Lebih dari seratus anggota ditahan
dan diinterogasi oleh polisi. Di hari berikutnya, beberapa media masa milik
freemasonry memberitakan kisah penggerebekan ini sebagaimana sebuah sindikat
kejahatan besar telah tertangkap. Sebagian besar dari anggota tersebut
dibebaskan setelah 3-4 jam. Namun berita bohong dan tuduhan keji yang
diberondongkan oleh media mas a berlangsung selama beberapa hari. Kalangan
pers menulis skenario yang tidak masuk akan tentang Adnan Oktar dan para
anggota SRF. Tujuan utama pemberitaan yang subyektif ini adalah untuk
membohongi pihak keamanan dan institusi peradilah dengan berbagai tuduhan
yang dibuat-buat. Namun segala upaya ini sia-sia belaka. Adnan Oktar yang
ditahan dan diinterogasi selama seminggu akhirnya dibebaskan karena tidak
ditemukannya elemen kejahatan dalam peristiwa tersebut. Ini adalah bukti
nyata bahwa kelompok yang sama melakukan ini semua sebagai cara untuk
memberikan peringatan keras.
Makar
Kokain
Selama
tahun 1990, aktifitas SRF terus berjalan dengan tekad yang lebih kuat. Di
pertengahan tahun 1991, dua orang anggota Lembaga melangsungkan pernikahan
secara resmi. Akan tetapi keluarga dari kedua mempelai melakukan gugatan
terhadap pernikahan tersebut. Anehnya Adnan Oktar lah yang disalahkan atas
terjadinya pernikahan yang wajar tersebut, yang tidak mengandung satu unsur
pun yang tidak sah. Alasan tersebut mengakibatkan Adnan Oktar ditahan lagi.
Namun kali ini keberadaan makar yang terselubung sangatlah terlihat. Para
petugas yang menggerebek rumah Adnan Oktar di Ortaköy dimana beliau tinggal
dengan ibunya menemukan satu paket kokain yang terselip dalam sebuah buku.
Terdapat sekitar seribu buku dalam rak-rak yang menutupi dua tembok rumahnya,
dan para petugas tersebut menemukan kokain dalam waktu beberapa menit saja
seolah-olah mereka lah yang baru saja menaruh kokain di tempat itu. Segera
setelah kejadian ini Adnan Oktar yang saat itu berada di Izmir dengan
beberapa rekan beliau ditahan. Beliau kemudian dipindahkan ke Markas Besar Keamanan,
Istanbul, dan ditahan selama 62 jam. Setelah itu, beliau dikirim ke Lembaga
Kedokteran Forensik (Forensic Medicine Institution) untuk menjalani test
kokain. Hasil test tersebut sungguh sangat mengejutkan! Dosis tinggi dari
produk metabolisme kokain terdeteksi dalam darah beliau! Tetapi setelah
beberapa lama, bukti-bukti menunjukkan bahwa ini adalah sebuah makar.
Pertama-tama, kokain yang dianggap telah ditemukan di rumah Adnan Oktar
ternyata bagian dari makar tersebut. Beberapa saat sebelum makar ini dilakukan,
Adnan Oktar memperoleh firasat bahwa ada rencana jahat yang sedang ditujukan
terhadapnya sehingga beliau meninggalkan rumahnya di Ortaköy, Istanbul. Lalu
beliau menelpon ibunya dan mengatakan bahwa kemungkinan besar sebuah makar
jahat sedang dilakukan terhadapnya. Lalu beliau meminta bantuan ibunya untuk
membersihkan dan mengecek rumah secara menyeluruh dengan bantuan beberapa
orang lain agar nantinya mereka dapat menjadi saksi. Ibu Adnan Oktar, Ny.
Mediha Oktar lalu memanggil salah seorang tetangga dan penjaga rumah dan
mereka bersama-sama membersihkan rumah secara keseluruhan, membersihkan debu
yang menempel pada buku-buku di atas rak-rak satu per satu. Kendatipun Adnan
Oktar tidak pernah pulang ke rumah setelah pembersihan ini, 16 petugas polisi
yang menggerebek rumah tersebut dengan tiba-tiba menemukan “satu paket
kokain” dalam sebuah buku. Tetangga Ny. Mediha Oktar dan penjaga pintu
memberikan kesaksian pribadi mereka di hadapan umum dengan mengatakan bahwa,
”Kami sebelumnya telah membersihkan seluruh buku-buku Adnan Oktar satu demi
satu; dan tidak ada satu paket semacam itu di tempat tersebut.”
Bagian
kedua dari makar kokain tersebut adalah adanya produk metabolisme kokain yang
terdeteksi dalam darah Adnan Oktar. Bukti-bukti ilmiah dan pengadilan
membantah tuduhan ini. Adnan Oktar berada di Markas Besar Keamanan selama 62
jam dan tes kokain dilakukan setelah 62 jam tersebut. Dengan mengetahui kadar
produk metabolisme kokain dalam darah beliau, seseorang dapat menghitung
secara pasti kadar kokain yang masuk dalam tubuh. Di samping itu, hasil
penghitungan ini dapat menunjukkan berapa jam yang lalu kokain tersebut
dikonsumsi. Dosis kokain yang terdeteksi dalam darah Adnan Oktar ternyata
berada pada level yang mematikan jika ditelan 62 jam yang lalu. Dengan kata
lain, dosis kokain yang sedemikian tinggi akan membunuh beliau jika beliau
menelannya 62 jam yang lalu. Temuan ini dengan jelas membuktikan bahwa kokain
yang terdeteksi dalam darah Adnan Oktar memasuki tubuhnya dalam kurun waktu
62 jam tersebut. Beliau diberi kokain selama beliau ditahan di Markas Besar
tersebut. Kokain tersebut dicampurkan dalam makanan beliau ketika sedang
dalam penahanan polisi. Kebenaran temuan ini juga dikonfirmasi oleh 30
lembaga kedokteran forensik internasional termasuk Scotland Yard. Mereka
semua memeriksa berkas yang dikirimkan kepada mereka yang berisi tentang
kasus ini. Kesimpulan hasil pemeriksaan mereka adalah: ”Kokain tersebut telah
dicampurkan ke dalam makanannya ketika beliau berada dalam penahanan polisi.
Peristiwa ini adalah sebuah makar. Kemudian, Lembaga Kedokteran Forensik
Turki juga menkonfirmasi bahwa kokain telah dicampurkan ke dalam makanan
ketika beliau sedang dalam penahanan polisi. Adnan Oktar pun dinyatakan tidak
bersalah dan dibebaskan. Kendatipun demikian, makar kokain ini memberikan
sebuah fakta penting: ada kelompok jahat yang memiliki rasa permusuhan yang
sangat mendalam terhadap Adnan Oktar dan, oleh karenanya, menghalalkan segala
cara untuk menghalangi aktifitas beliau. Adnan Oktar mengumumkan bahwa
pihaknya tengah mempersiapkan sebuah buku baru tentang freemasonry yang akan
membongkar strategi rahasia mereka di Turki. Telah terbukti bahwa pusat-pusat
Masonik (sebutan lain dari freemasonry), yang sebelumnya telah melakukan
intimidasi terhadap Oktar melalui penahanan dan tekanan, berada di balik
makar kokain tersebut.
Peran
Media Masa dalam Mendukung Makar Kokain
Melalui
makar kokain tersebut terdapat niat busuk dari organisasi gelap freemasonry,
yakni agar Adnan Oktar mendekam dalam penjara selama bertahun-tahun terlepas
adanya fakta yang menunjukkan bahwa Adnan Oktar tidak pernah melakukan satu
tindak kejahatan pun. Maksud jahat yang lain adalah untuk menunjukkan bahwa
beliau adalah seorang pencandu obat terlarang sehingga hal ini akan menjatuhkan
kehormatan beliau di depan publik. Sungguh, tindakan beberapa media masa yang
dikuasai oleh Freemason yang melakukan kampanye penghinaan terhadap beliau
merupakan bentuk nyata dukungan yang mereka berikan terhadap Freemason.
Beberapa surat kabar menuliskan kata-kata penghinaan dengan huruf yang
berukuran besar sebagai judul artikel utama. Tujuan utama mereka adalah untuk
menghentikan segala aktifitas orang-orang yang memiliki komitmen dalam
menyebarkan kalimat Allah dan akhlaq yang mulia. Perjuangan Adnan Oktar
berada pada posisi berhadap-hadapan dengan cita-cita mereka, dan mereka
menggunakan cara yang keji ini untuk mendirikan sebuah masyarakat yang
benar-benar materialis yang sama sekali tidak mengenal nilai-nilai moral.
Sikap subyektif yang ditunjukkan pihak media masa ini menjadi semakin kentara
di tahun-tahun berikutnya. Sebuah surat kabar yang sangat anti terhadap Adnan
Oktar menyediakan delapan kolom untuk berita yang berisi penghinaan terhadap
Adnan Oktar; namun berita bahwa Adnan Oktar telah dinyatakan tidak bersalah
dan dibebaskan oleh pengadilan tidak dimuat, atau dimuat dalam beberapa baris
saja dan itupun dengan kata-kata yang kurang pada tempatnya.
Fakta
bahwa kaum freemason dan materialis bahu membahu dalam melawan Adnan Oktar
adalah bukti yang paling nyata bahwa beliau berada di pihak yang benar.
Segala penghinaan terhadap kaum muslimin yang disebut dalam Al Qur’an
ditujukan pula terhadap beliau. Beliau dikatakan sebagai “tukang sihir”, “orang
gila” dan “orang yang berjuang untuk keuntungan diri sendiri”. Semua cemoohan
yang menjijikkan terhadap beliau dan yang disebarluaskan ini dikarenakan
kejujuran dan kebersihannya. Namun, Adnan Oktar sering kali menekankan bahwa
penghinaan dan serangan sebagaimana yang dilakukan sekelompok orang yang
berada pada jalan yang sesat tersebut terhadap diri beliau merupakan
penghormatan bagi dirinya.
Adnan
Oktar Mengasingkan Diri
Sejumlah
tuduhan dan makar telah dilakukan terhadap Adnan Oktar karena keyakinan dan
aktifitas dakwahnya. Beliau telah ditahan berulang kali, dipenjara selama
berbulan-bulan, akan tetapi pada akhirnya senantiasa dinyatakan tidak
bersalah. Gambar ini memperlihatkan beliau sedang dibawa ke pengadilan oleh
petugas keamanan.
Setelah
Adnan Oktar menyusun misi Lembaga Riset Sains, beliau mengawasi secara dekat
aktifitas lembaga tersebut selama dua tahun tanpa henti dan menjelang tahun
1991, beliau menghabiskan seluruh waktunya untuk menulis buku. Khususnya
setelah makar kokain dilakukan terhadap beliau, beliau mengasingkan diri
dengan tujuan menghindarkan diri dari makar dan serangan yang serupa, dan
untuk memberikan waktu bagi penulisan buku-buku. Beliau menghabiskan waktu di
rumah beliau. Kadang-kadang beliau mengunjungi teman-teman beliau dan ikut
serta dalam beberapa diskusi. Beliau senantiasa menolak ketika dimintai
wawancara oleh beberapa surat kabar dan stasiun televisi meskipun mereka
sangat mengharapkannya.
Dalam
masa ini, keikutsertaan Adnan Oktar dalam aktifitas Lembaga Riset Sains
terbatas pada memberikan ide-ide bagi tahap peletakan prinsip-prinsip dasar
dari lembaga tersebut. Beliau hanya dapat memberikan beberapa rekomendasi
kepada anggota lembaga tersebut tentang prinsip-prinsip Al Qur’an dan
perilaku yang baik. Periode ini berlangsung hingga 12 November 1999, yakni di
saat polisi melakukan operasi terhadap anggota Lembaga Riset Sains.
Dakwah
Islam kepada Kalangan Atas
Satu
di antara cita-cita Adnan Oktar adalah untuk melakukan perubahan radikal pada
keyakinan masyarakat tentang agama, yakni bahwa “agama hanyalah diperuntukkan
bagi orang-orang tua dan sebagian kalangan masyarakat saja”. Anggapan ini
benar-benar menjadi penghalang masuknya kebenaran Al Qur’an kepada sebagian
besar masyarakat. Mereka yang dianggap contoh teladan bagi generasi muda
adalah kaum homoseksual, penipu, orang-orang yang tidak senonoh dan lain
sebagainya. Sejumlah besar masyarakat yang mengalami degradasi, yang sama
sekali tidak memiliki nilai-nilai agama dan akhlaq, mendzalimi diri dengan
mengarahkan diri mereka ke kehancuran hari demi hari. Namun, masih ada
harapan untuk menyelamatkan sebagian besar dari orang-orang ini seandainya
kepada mereka disampaikan kebenaran. Untuk menghilangkan anggapan yang
dipercayai masyarakat luas sebagaimana di atas, Adnan Oktar melakukan
inisiatif untuk menghubungi orang-orang yang dapat melakukan perubahan
“simbolik” terhadap masyarakat dan memberitahukan kepada mereka tentang
nilai-nilai moral. Inilah yang mendorong beberapa anggota Lembaga Riset Sains
melakukan kontak terhadap orang-orang yang terkenal seperti para model,
penyanyi dan artis. Hal ini diberitakan dalam jumpa pers yang diselenggarakan
oleh SRF sebagaimana berikut: ”Dialog yang dilakukan antara anggota SRF
dengan para model didasarkan atas niat untuk membuat mereka mengenal
nilai-nilai akhlaq yang baik. Khususnya selama tahun 1994-95, beberapa
anggota SRF menjalin persahabatan dengan beberapa model. Dalam masa ini, para
anggota SRF menjelaskan kepada orang-orang ini tentang degradasi moral yang
dialami masyarakat dan memberitahukan kepada mereka tentang keberadaan Allah.
Banyak buku-buku tentang keajaiban Al Qur’an dan akhlaq yang baik diberikan
kelpada mereka. Pendekatan yang tulus tersebut mengakibatkan kebangkitan
spiritual dalam diri beberapa orang tersebut.” Gülay Pinarbasi adalah contoh
yang nyata dari adanya kebangkitan spiritual ini. Ia adalah seorang model
wanita sebelum bertemu dengan anggota SRF; namun setelah itu ia memutuskan
untuk merubah cara hidupnya. Dengan segera ia meninggalkan cara hidupnya
terdahulu dan memulai kehidupan yang mulia. Ia menghabiskan waktunya untuk
melakukan studi religius dan ilmiah, dan setelah beberapa saat ia memulai
karirnya sebagai kolumnis dalam sebuah surat kabar konservatif. Selain itu,
beberapa model pria yang juga tersentuh oleh kebenaran yang disampaikan oleh
anggota-anggota SRF berhenti dari karir mereka dan memulai merubah haluan
hidup mereka ke arah yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya.
Perjuangan
yang Tiada Henti Melawan Darwinisme
Di
awal 1998, Adnan Oktar dan teman-teman melakukan kampanye intelektual
besar-besaran melawan Darwinisme. Kampanye ini diawali dengan menyebarkan
secara gratis ribuan buku karya Adnan Oktar, yang berjudul Kebohongan Teori
Evolusi dan selebaran lain yang diambil dari buku tersebut disebarkan di
seluruh penjuru Turki. SRF lalu menyelenggarakan serentetan konferensi “Runtuhnya
Teori Evolusi dan Fakta Penciptaan” di seluruh Turki. Tiga konferensi pertama
yang diselenggarakan di Istanbul dan Ankara menampilkan para ilmuwan tingkat
dunia dari Amerika sebagai pembicara. Kemudian konferensi yang serupa
diselenggarakan di 120 kota besar dan kecil di Turki. Dalam konferensi
tersebut, anggota SRF, masing-masing dengan bidang spesialisasi mereka,
memberikan ceramahnya. Tujuan dari semua ini adalah untuk membungkam dengan
bukti-bukti ilmiah ajaran Darwinisme, sebuah teori bohong yang disebarkan
dengan kedok sains. Sehingga dengan konferensi ini pemikiran dan pemahaman
kaum materialis menjadi hancur lebur. Aktifitas yang dilakukan oleh SRF
dibawah pimpinan Adnan Oktar tersebut meraih keberhasilan yang besar.
Orang-orang, yang dulunya tidak memiliki pengetahuan tentang teori evolusi,
saat itu mendapatkan kesempatan untuk mengetahui bagian dalam dari teori
evolusi dan berbagai dimensi dari pemalsuan saintifik yang telah tersebar ke
seluruh dunia. Rakyat Turki akhirnya menyadari fakta bahwa sistem pendidikan
yang ada ternyata didasarkan pada pendoktrinan teori evolusi terhadap otak
genearsi muda. Ini adalah bagian dari rencana tersembunyi dalam penghancuran
nilai sosial dan moral generasi masa depan. Di samping itu, mereka
mendapatkan kesempatan untuk mengetahui bahwa filsafat materialis dan teori
evolusi, yang disebut-sebut sebagai dasar pijakan ilmiah dari filsafat
materialis tersebut, adalah sumber dari ajaran komunisme, penyebab munculnya
tindakan anarki dan teror di berbagai negara. Penerbitan buku-buku,
penyelenggaraan konferensi, pembuatan kaset video dan CD adalah bagian dari
aktifitas-aktifitas pokok yang dilakukan dengan kontribusi dari SRF. Beragam
produksi tersebut pada intinya berkisar seputar masalah kebohongan teori
evolusi, latar belakang ideologi dari teori tersebut serta fakta penciptaan.
Buku-buku tersebut ditulis dengan nama pena “Harun Yahya” dan produk-produk
yang dihasilkan oleh SRF terdiri dari lebih dari 100 buku yang membahas
masalah politik, saintifik dan agama, 5 film dokumentari, lusinan kaset dan
CD interaktif seputar teori evolusi dan fakta penciptaan. Koleksi yang
berkualitas tinggi dengan tampilan yang menarik serta isi yang sahih atau
diakui keabsahannya ini merupakan sumber materi yang penting.
Tekanan lagi…
Segala
aktifitas yang penuh komitmen ini sangat membuat geram dan marah pihak-pihak
tertentu. Dengan dukungan dari kelompok materialis dan freemason, mereka
melakukan serangan terhadap aktifitas-aktifitas SRF. Mereka mengeluarkan
pernyataan seperti: “Konferensi yang diadakan oleh Lembaga Riset Sains harus
dihentikan sama sekali.” Tujuannya tiada lain adalah untuk mencegah segala
kajian ilmiah yang menyangkal teori evolusi. Mereka menjadi marah dan merasa
tidak mampu melawan pukulan mematikan yang diberikan oleh aktifitas SRF
terhadap filsafat mereka. Mereka hanya mengklaim agar semua aktifitas ini
dihentikan sesegera mungkin, tanpa memberikan argumentasi ilmiah apapun. Di
mata masyarakat Turki, mereka terlihat tidak mampu berdiri mempertahankan
serangan total terhadap teori evolusi yang mereka yakini secara buta.
Perjuangan Adnan Oktar dan kawan-kawan untuk membuktikan kebohongan teori
evolusi berlangsung hingga musim gugur tahun 1999. Ini berbarengan dengan
saat ketika berita tentang “Global Freemasonry”, sebuah karya besar Harun
Yahya yang terdiri atas tiga volume, beredar…sebuah ancaman besar bagi
beberapa kelompok tertentu. Tanpa mengambil resiko, mereka merencanakan
makar, melontarkan tuduhan dan membuat provokasi. Beberapa saat kemudian
terjadi operasi besar polisi Republik Turki! Sudah barang tentu Adnan Oktar
secara terang-terangan tidak dituduh “mengajak orang kepada jalan Allah,
mengingatkan mereka akan Allah, agama dan akhlaq Islam yang baik, dan agar
mereka menjauhi materialisme, kekufuran dan akhlaq yang buruk.” Di mata
mereka yang ingin menghalangi beliau, ini semua adalah “tindak kejahatan”
yang beliau lakukan. Sementara itu, media masa, seperti biasanya, melakukan
tugasnya dengan menyebarkan kenyataan yang ada sebagai gambaran yang sama
sekali berbeda kepada masyarakat…Menjelang tanggal 12 Nopember 1999, beberapa
media masa yang sangat anti terhadap Adnan Oktar menggunakan cara yang biasa
mereka gunakan untuk menyebarkan penghinaan, tuduhan palsu, skenario dan
segala kebohongan. Penghinaan dan kebohongan yang tak terbayangkan muncul di
media masa setiap hari dan sangatlah menarik bahwa ini semua satu demi satu
di bantah dengan kebohongan yang lain. Apa yang dilakukan media masa tersebut
hanyalah pencerminan dari rasa permusuhan mereka terhadap Adnan Oktar selama
bertahun-tahun. Namun, seperti yang Adnan Oktar selalu katakan, mereka
sebenarnya tunduk kepada kehendak Allah dan, kendatipun tidak menyadarinya,
mereka menjalankan peran yang diperuntukkan bagi mereka yang sebaik mungkin
sebagaimana yang telah Allah takdirkan untuk mereka.
Mereka
tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya melakukan peran mereka dalam
kehidupan kaum muslimin dalam artian bahwa kaum muslimin diuji dan
mendapatkan keridhaan Allah melalui apa yang mereka perbuat terhadap kaum
muslimin. Di samping itu, ini adalah cara bagaimana Allah menjadikan
orang-orang yang memperjuangkan kebenaran terlihat jelas agar dikenali oleh
setiap orang.
Berpedomankan
ayat Al Qur’an: “Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik” (QS.
Fushshilat, 41:34), beliau melakukan pendekatan secara baik-baik dan toleran
kepada mereka yang memiliki rasa permusuhan terhadap beliau. Dan beliau
menekankan fakta bahwa, ”Ketentuan yang Allah ciptakan senantiasa sempurna,
terdapat kebaikan dalam segala hal”. Kesempurnaan takdir yang diciptakan
Allah insya Allah akan disaksikan oleh setiap orang.
|
0 komentar:
Posting Komentar
thank you for your comment (شكرا)